Senin, 09 Mei 2011

GAIB: Syarat Hafal Al Quran


Tips ini penulis dapatkan saat mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh Hai’ah Tahfidz al Qur’an (HTQ) pada 16 April 2011 yang lalu. Ustadz Syafaat, salah satu pembina HTQ memberikan empat hal yang wajib dimiliki oleh seorang hafidz al Quran. Empat hal tersebut terangkum dalam kata GAIB.

G artinya gila. Menurutnya, seorang hafidz-hafidzah harus merupakan orang yang gila. “Bagaimana tidak disebut orang gila? Lebih dari 5000 ayat al Quran ia paksakan untuk masuk ke dalam otaknya?” ujarnya. Gila di sini memiliki arti bahwa seorang hafidz-hafidzah harus memiliki tekad yang kuat dalam menghafal kalamullah. Sehingga semua ayat di dalam al Quran berhasil dihafalnya.

A artinya ajeg. Ajeg berasal dari bahasa Jawa yang berarti terus-menerus. Menghafalkan al Quran haruslah istiqomah, tidak boleh berhenti di tengah jalan. Sekalipun kegiatan sangat padat, hafalan tidak boleh serta-merta ditinggalkan.

I artinya ikhlas. Menghafalkan al Quran hanya diniatkan untuk mengharap ridho dari Allah swt. Bukan demi memperoleh beasiswa, pujian, dan sebagainya. Sebab suatu pekerjaan yang dikerjakan secara ikhlas tentu lebih bernilai di sisi-Nya.

Sedangkan, B artinya bersama-sama. Menghafal al Quran lebih baik jika dilakukan secara bersama-sama. Dengan adanya teman yang memiliki tujuan yang sama, kegiatan hafalan akan lebih bergairah. Poin yang satu ini telah diterapkan oleh rekan-rekan anggota HTQ. Mereka membentuk suatu komunitas penghafal al Quran yang memiliki jadwal kegiatan yang tersusun sedemikian rapi. Subhanallah.

Keempat unsur tersebut apabila diterapkan secara maksimal dapat mencetak hafidz-hafidzah yang kuat hafalannya.

2 komentar: