Dirangkum oleh: Khoiriyah Fatma Nuryati
Embriologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang membahas tentang perkembangan manusia ketika di dalam rahim. Al-Qur’an sebagai kitab yang tertulis sejak 1400 tahun lalu tersebut pun, juga berbicara tentang konsep embriologi. Jauh sebelum fakta-fakta ilmiah tentang embriologi ditemukan berabad-abad kemudian.
Seorang Profesor Ilmu Janin dan Pimpinan Departemen Anatomi Universitas Toronto, Canada, Prof. Dr. Keith Moore tidak banyak berkomentar tentang Al-Qur’an. Ia hanya bisa berkata bahwa informasi tentang seluk-beluk janin di dalam Al-Qur’an, sangat cocok dengan fakta-fakta ilmiah yang ada.
Beberapa penjelasan Al-Qur’an yang memuat fakta ilmiah tentang embriologi adalah sebagai berikut.
1. Manusia Diciptakan dari ‘Alaq
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.” (QS. Al-‘Alaq: 2)
Kata alaq berarti segumpal darah, sesuatu yang melekat, atau suatu benda yang seperti zat. Semua arti tersebut merupakan ciri-ciri dari suatu janin di awal pertumbuhannya. Janin berupa gumpalan daral yang melekat pada dinding uterus.
2. Manusia Diciptakan dari Tetesan yang Memancar
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,” (QS. At-Thaariq: 5-6)
Maksud dari air yang dipancarkan pada surat di atas adalah sperma laki-laki yang diproduksi oleh testis. Yang mana alat reproduksi tersebut berada di dekat ginjal antara tulang belakang dan iga. Keterangan ini sangat cocok dengan penemuan ilmiah para peneliti.
3. Manusia Diciptakan dari Nutfatun Amsyaaj (Zat Cair yang Dicampur)
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur[1] yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat.” (QS. Al-Insan: 2)
Kata nutfatin amsyaajin berarti zat cair yang dicampur. Menurut beberapa mufassirin, zat cair yang dicampur tersebut adalah percampuran antara sel sperma laki-laki dengan sel telur perempuan.
4. Penentuan Jenis Kelamin
“Bukankah Dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.” (QS.Al-Qiyamah: 37-39)
Kata nutfatun min maniyyin mengisyaratkan bahwa jenis kelamin suatu janin ditentukan oleh sel sperma laki-laki. Penelitian ilmiah juga menyebutkan hal yang sama. Jika sperma yang membuahi sel telur adalah kromosom X, maka janin tersebut akan menjadi perempuan. Apabila yang membuahi adalah sperma kromosom Y, maka janin tersebut akan menjadi laki-laki.
5. Janin Dilindungi oleh Tiga Selubung Kegelapan
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (QS.Az-Zumar: 6)
Menurut Prof. Keith Moore, tiga selubung kegelapan tersebut mengacu pada:
a. Dinding abdominal muka dari ibu
b. Dinding kandungan
c. Selaput amnio-korionik
6. Penciptaan Indera Penglihatan dan Pendengaran
Indera pertama yang digunakan manusia adalah indera pendengaran. Janin dapat mendengar suara setelah minggu ke-24. Setelah pendengaran, barulah indera penglihatannya berfungsi. Fakta ilmiah tersebut dipaparkan al-Qur’an secara gamblang pada beberapa surat berikut.
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS.As-Sajdah: 9)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat. (QS.Al-Insan: 2)
“dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (QS. Al-Mu’minum: 78)
(Dirangkum dari buku “Keajaiban Al-Qur’an dalam Telaah Sains Modern” karangan Dr.Zakir Naik dan dr. Gary Miller)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar